Hiperurikemia
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Asam urat, pasti tidak asing lagi dengan penyakit ini.
Selama ini penyakit asam urat lebih dikenal sebagai penyakit yang sering
menyerang kebanyakan orang yang sudah lanjut usia atau 40 tahun ke atas yang
sering terlihat menderota penyakit ini namun dengan gaya hidup serba instant
dan modern seperti sekarang gejala asam urat seringkali ditemukan pada orang
yang lebih muda.
Asam urat sendiri membuat penderitanya merasakan nyeri yang
amat dalam pada persendian dan ini sangat mengganggu dalam menjalankan
aktivitas kita sehari-hari. Asam urat, pasti tidak asing lagi dengan penyakit
ini. Di masyarakat kini beredar mitos bahwa ngilu sendi berarti asam urat.
Pengertian ini perlu diluruskan karena tidak semua keluhan dari nyeri sendi
disebabkan oleh asam urat. Pengertian yang salah ini diperparah oleh iklan
jamu/obat tradisional.
Yang dimaksud dengan asam urat adalah
kristal-kristal yang terbentuk sebagai hasil metabolisme zat purin (bentuk
turunan dari nukleoprotein). Purin merupakan salah satu komponen asam nukleat
yang terdapat pada inti sel semua makhluk hidup. Purin terdapat dalam tubuh
kita, terdapat juga pada makanan yang berasal dari hewan dan tumbuhan (daging,
jeroan, sayur, buah, kacang, dsb.). Selain itu, purin juga bisa dihasilkan dari
perusakan sel-sel tubuh yang terjadi baik secara normal ataupun karena penyakit
tertentu.
Saat kita mengkonsumsi
makanan yang berasal dari tubuh makhluk hidup, zat purin yang terkandung di
dalamnya ikut berpindah ke dalam tubuh kita. Makanan yang masuk akan diolah
oleh tubuh, melalui proses metabolisme dan menghasilkan asam urat. Jadi setiap
orang punya kadar asam urat dalam tubuh. Penyakit asam urat terjadi jika kadar
asam urat berlebihan (karena purin yang masuk terlalu banyak). Tubuh manusia
sudah menyediakan 85% senyawa purin untuk kebutuhan sehari-hari, yang berarti
kebutuhan purin dari makanan hanya sekitar 15%.
Dalam kondisi normal, asam urat
yang dihasilkan akan dikeluarkan oleh tubuh dalam bentuk urine dan feses
(tinja/kotoran). Proses pembuangan ini diatur oleh ginjal, yang berfungsi
mengatur kestabilan kadar asam urat dalam tubuh. Namun jika kadar asam urat
berlebihan, ginjal akan kewalahan dan tidak sanggup mengaturnya sehingga
kelebihan kristal asam urat tersebut akan menumpuk pada sendi dan jaringan. Ini
sebabnya persendian kita terasa nyeri dan bengkak.
Penyakit rematik banyak jenisnya. Tidak semua keluhan nyeri
sendi atau sendi yang bengkak itu berarti asam urat. Untuk memastikannya perlu
pemeriksaan laboratorium.
1.2.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah adalah
sebagai berikut:
·
Apa yang dimaksud asam urat?
·
Bagaimana gejala asam
urat serta apa penyebabnya?
·
Bagaimana cara pencegahan/penanggulangan asam urat?
·
Mengetahui penggolongan obat hiperuricemia?
1.3.
Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah
ini adalah:
·
Untuk mengetahui tentang penyakit asam urat
·
Untuk mengetahui bagaimana gejala dari penyakit asam urat
·
Untuk mengetahui bagaimana cara pencegahan/penanggulangan
penyakit asam urat.
·
Untuk Mengetahui cara kerja obat asam urat
BAB III
PEMBAHASAN
2.1. Apa Itu Asam
Urat
2.1.1. Pengertian asam Urat
Penyakit
asam urat merupakan akibat dari konsumzi zat purin secara berlebihan. Purin diolah tubuh menjadi asam urat, tapi jika
kadar asam urat berlebih, ginjal tidak mampu mengeluarkan sehingga kristal asam
urat menumpuk di persendian. Akibatnya sendi terasa nyeri, bengkak dan
meradang.
Jadi
asam urat merupakan hasil metabolisme di dalam tubuh, yang kadarnya tidak boleh
berlebih. Setiap orang memiliki asam urat di dalam tubuh, karena pada setiap
metabolisme normal dihasilkan asam urat. Sedangkan pemicunya adalah makanan dan
senyawa lain yang banyak mengandung purin.
Sebetulnya,
tubuh menyediakan 85% senyawa purin untuk kebutuhan setiap hari. Ini berarti
bahwa kebutuhan purin dari makanan hanya sekitar 15%. Sayangnya, fakta ini
masih belum diketahui secara luas oleh masyarakat. Akibatnya banyak orang suka
menyamaratakan semua makanan. Orang menyantap apa saja yang dia inginkan, tanpa
mempertimbangkan kandungan di dalamnya. Makanan sumber dari produk hewani
biasanya mengandung purin sangat tinggi.Produk makanan mengandung purin tinggi
kurang baik bagi orang-orang tertentu, yang punya bakat mengalami gangguan asam
urat. Jika mengonsumsi makanan ini tanpa perhitungan, jumlah purin dalam
tubuhnya dapat melewati ambang batas normal.
2.1.2. Penyebab Asam Urat
Secara umum, penyebab asam urat adalah terjadinya pemecahan
sel terus menerus sehingga menghasilkan asam urat yang berlebihan. Hal ini
tentu saja dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi. Penyebab asam urat yang
lain adalah metabolism tubuh yang kurang sempurna. Penyebab asam urat
bisa juga dari kegagalan ginjal mengeluarkan asam urat tersebut melalui air
seni. Secara tidak langsung, kondisi umum tubuh yang kurang baik juga dapat
menjadi penyebab asam urat. Oleh karena itulah asam urat lebih banyak diderita
orang yang berusia lanjut. Namun demikian tentu saja asam urat bisa terjadi
pada usia yang lebih muda karena gaya hidup yang kurang sehat.
Meskipun penyebab asam urat dapat disimpulkan adalah karena
terjadinya pemecahan sel secara terus menerus, penyakit asam urat termasuk
penyakit yang penyebabnya tidak diketahui secara pasti secara klinis. Penyebab
asam urat diduga berkaitan dengan faktor genetik dan faktor hormonal. Hal
inilah yang menyebabkan ketidaknormalan metabolisme tubuh yang merupakan
penyebab asam urat meningkat secara drastis. Namun demikian, efek kebalikan
dari asam urat yang berlebihan juga bisa menjadi penyebab asam urat.
Pengeluaran asam urat secara berlebihan menyebabkan kadar sangat rendah dan
memicu tubuh mengeluarkan kembali yang kadarnya bisa berlebihan dan menyebabkan
asam urat tinggi.
Namun demikian, penyebab asam urat yang paling utama adalah
makanan. Asam urat dapat meningkat dengan cepat antara lain disebabkan karena
nutrisi. Konsumsi makanan dengan kadar purin tinggi adalah satunya. Purin
adalah salah satu senyawa basa organik yang menyusun asam inti sel yang jika
bereaksi dapat meningkatkan asam urat dengan cepat. Penyebab asam urat sering
diasumsikan berasal dari kondisi alami tubuh, padahal kondisi tubuh yang buruk
utamanya terjadi karena pola makan yang salah. Oleh karena itu, untuk
menghindari asam urat, anda harus mulai memperhatikan berbagai makanan penyebab
asam urat untuk anda hindari.
Penyakit
darah dapat juga menjadi penyebab asam urat. Penyakit sumsum tulang dan polisitemia,
misalnya, bisa menjadi penyebab tingginya kadar asam dalam darah yang menjadi
penyakit asam urat. Selain itu, obat-obatan seperti alkohol dalam obat, obat
kanker, dan vitamin B12 pun juga bisa menjadi penyebab asam urat.
Proses terjadinya penyakit asam urat:
1. Konsumsi
zat yang mengandung purin secara berlebihan
2. Zat
purin dalam jumlah banyak masuk dalam tubuh, kemudian melalui metabolisme
berubah menjadi asam urat
3. Kadar
asam urat dalam tubuh meningkat, sehingga ginjal tidak mampu membuang kelebihan
asam urat
4. Kristal
asam urat yang berlebih menumpuk di persendian
5. Akibatnya sendi kita terasa
nyeri, membengkak, meradang, panas dan kaku
Sebagai
akibat asam urat, ginjal juga akan mengalami gangguan. Pada kasus yang parah,
penderita sampai tidak bisa jalan karena persendian terasa sangat sakit jika
bergerak. Tulang di sekitar sendi juga bisa keropos / mengalami pengapuran
tulang.
2.1.3.
Gejala
asam urat
Nyeri sendi merupakan indikator utama asam urat, Sendi merupakan
bagian yang paling mudah dihinggapi kristal-kristal asam urat selain juga pada
bagian kulit dan ginjal yang merupakan akibat dari penambahan kadar asam urat
dalam darah. Kristal-kristal tersebut akan menyebar ke dalam rongga-rongga sendi
sehingga terjadilah peradangan akut atau terjadi gout. Jika terjadi selama
bertahun-tahun, deposit kristal asam urat dalam sendi tersebut dapat
mengakibatkan kerusakan sendi secara permanen.Tapi
rasa ngilu pada persendian banyak sebabnya, belum tentu disebabkan oleh asam
urat. Berikut adalah sejumlah gejala yang patut Anda waspadai. Jika Anda
merasakan tanda-tanda berikut, besar kemungkinan Anda terkena penyakit asam
urat:
·
Sendi terasa nyeri, ngilu,
linu, kesemutan dan bahkan membengkak dan berwarna kemerahan (meradang)
·
Biasanya persendian terasa
nyeri saat pagi hari (baru bangun tidur) atau malam hari
·
Rasa nyeri pada sendi terjadi
berulang-ulang
·
Yang diserang biasanya sendi
jari kaki, jari tangan, dengkul, tumit, pergelangan tangan dan siku
·
Pada kasus yang parah,
persendian terasa sangat sakit saat bergerak
Untuk
memastikan, Anda harus melakukan pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan asam urat di
laboratorium dilakukan dengan dua cara, Enzimatik dan Teknik Biasa. Kadar asam
urat normal menurut tes Enzimatik maksimum 7 mg/dl. Sedangkan pada Teknik
Biasa, nilai normalnya maksimum 8 mg/dl. Bila hasil pemeriksaan menunjukkan
kadar asam urat melampaui standar normal itu, penderita dimungkinkan mengalami
hiperurisemia. Kadar asam urat normal pada pria dan perempuan berbeda.
Kadar asam urat normal pada pria
berkisar 3,5 – 7 mg/dl dan pada perempuan 2,6– 6 mg/dl. Kadar asam urat diatas
normal disebut hiperurisemia. Perjalanan penyakit yang klasik biasanya dimulai
dengan suatu serangan atau seseorang memiliki riwayat pernah cek asam uratnya
tinggi di atas 7 mg/dl, dan makin lama makin tinggi jika demikian,
kemungkinannya untuk menjadi penyakit gout itu makin besar. Biasanya 25% orang
yang asam uratnya tinggi akan menjadi penyakit gout. Bila kadar asam urat
tinggi tapi tidak ada gejala serangan sendi ini disebut stadium awal. Pada
setiap orang berbeda-beda. Ada yang bertahun-tahun sama sekali tidak muncul
gejalanya, tetapi ada yang muncul gejalanya di usia 20 tahun, 30 tahun, atau 40
tahun.Sebagian besar penderita asam
urat juga memiliki penyakit lain seperti hipertensi (tekanan darah tinggi),
diabetes atau penyakit ginjal. Faktor kegemukan (obesitas) juga sering dijumpai
pada penderita asam urat.
2.1.4. Bahaya Asam Urat
Jika
kadar asam urat terlalu tinggi dalam darah, maka organ-organ tubuh akan
terganggu dan bahkan rusak, terutama organ ginjal. Hal ini terjadi karena
saringan pada ginjal akan tersumbat. Tersumbatnya saringan tersebut akan
berdampak munculnya batu ginjal, dan bahkan pada akhirnya dapat terjadi gagal
ginjal. Selain itu kadar asam urat yang tinggi pun merupakan faktor risiko
untuk penyakit jantung koroner. Kristal asam urat dapat merusak lapisan bagian
dalam pembuluh darah koroner pada jantung. Rusaknya pembuluh darah itu akan
menimbulkan serangan jantung koroner.
Oleh
sebab itu, sebaiknya secara teratur kita harus mengecek kadar asam urat, jika
asam uratnya tinggi maka sedini mungkin harus berupaya
untukmenurunkannya supaya tidak terjadi kerusakan pada organ-organ penting
tubuh kita. Sebagai akibat asam
urat, ginjal juga akan mengalami gangguan. Pada kasus yang parah, penderita sampai
tidak bisa jalan karena persendian terasa sangat sakit jika bergerak. Tulang di
sekitar sendi juga bisa keropos / mengalami pengapuran tulang.
2.2.
Komplikasi
Hiperurisemia.
1.
Radang sendi akibat asam urat (gouty arthritis)
Komplikasi hiperurisemia yang paling
dikenal adalah radang sendi (gout). Telah dijelaskan sebelumnya bahwa, sifat
kimia asam urat cenderung berkumpul di cairan sendi ataupun jaringan ikat
longgar. Meskipun hiperurisemia merupakan faktor resiko timbulnya gout, namun,
hubungan secara ilmiah antara hiperurisemia dengan serangan gout akut masih
belum jelas. Atritis gout akut dapat terjadi pada keadaan konsentrasi asam urat
serum yang normal. Akan tetapi, banyak pasien dengan hiperurisemia tidak
mendapat serangan atritis gout.
Gejala klinis dari Gout bermacam-macam,
yaitu, hiperurisemia tak bergejala, serangan akut gout, gejala
antara(intercritical), serangan gout berulang, gout menahun disertai tofus.
Keluhan utama serangan akut dari gout adalah nyeri sendi yang amat sangat yang disertai tanda peradangan (bengkak, memerah, hangat dan nyeri tekan). Adanya peradangan juga dapat disertai demam yang ringan. Serangan akut biasanya puncaknya 1-2 hari sejak serangan pertama kali. Namun pada mereka yang tidak diobati, serangan dapat berakhir setelah 7-10 hari. Serangan biasanya berawal dari malam hari. Awalnya terasa nyeri yang sedang pada persendian. Selanjutnya nyerinya makin bertambah dan terasa terus menerus sehingga sangat mengganggu. Biasanya persendian ibu jari kaki dan bagian lain dari ekstremitas bawah merupakan persendian yang pertama kali terkena. Persendian ini merupakan bagian yang umumnya terkena karena temperaturnya lebih rendah dari suhu tubuh dan kelarutan monosodium uratnya yang berkurang. Trauma pada ekstremitas bawah juga dapat memicu serangan. Trauma pada persendian yang menerima beban berat tubuh sebagai hasil dari aktivitas rutin menyebabkan cairan masuk ke sinovial pada siang hari. Pada malam hari, air direabsobsi dari celah sendi dan meninggalkan sejumlah MSU.
Keluhan utama serangan akut dari gout adalah nyeri sendi yang amat sangat yang disertai tanda peradangan (bengkak, memerah, hangat dan nyeri tekan). Adanya peradangan juga dapat disertai demam yang ringan. Serangan akut biasanya puncaknya 1-2 hari sejak serangan pertama kali. Namun pada mereka yang tidak diobati, serangan dapat berakhir setelah 7-10 hari. Serangan biasanya berawal dari malam hari. Awalnya terasa nyeri yang sedang pada persendian. Selanjutnya nyerinya makin bertambah dan terasa terus menerus sehingga sangat mengganggu. Biasanya persendian ibu jari kaki dan bagian lain dari ekstremitas bawah merupakan persendian yang pertama kali terkena. Persendian ini merupakan bagian yang umumnya terkena karena temperaturnya lebih rendah dari suhu tubuh dan kelarutan monosodium uratnya yang berkurang. Trauma pada ekstremitas bawah juga dapat memicu serangan. Trauma pada persendian yang menerima beban berat tubuh sebagai hasil dari aktivitas rutin menyebabkan cairan masuk ke sinovial pada siang hari. Pada malam hari, air direabsobsi dari celah sendi dan meninggalkan sejumlah MSU.
Serangan gout akut berikutnya biasanya
makin bertambah sesuai dengan waktu. Sekitar 60% pasien mengalami serangan akut
kedua dalam tahun pertama, sekitar 78% mengalami serangan kedua dalam 2 tahun.
Hanya sekitar 7% pasien yang tidak mengalami serangan akut kedua dalam 10
tahun. Pada gout yang menahun dapat terjadi pembentuk tofi. Tofi
adalah benjolan dari kristal monosodium urat yang menumpuk di jaringan lunak
tubuh. Tofi merupakan komplikasi lambat dari hiperurisemia. Komplikasi dari
tofi berupa nyeri, kerusakan dan kelainan bentuk jaringan lunak, kerusakan
sendi dan sindrom penekanan saraf.
2. Komplikasi Hiperurisemia pada Ginjal.
Tiga
komplikasi hiperurisemia pada ginjal berupa batu ginjal, gangguan ginjal akut
dan kronis akibat asam urat. Batu ginjal terjadi sekitar 10-25% pasien dengan
gout primer. Kelarutan kristal asam urat meningkat pada suasana pH urin yang
basa. Sebaliknya, pada suasana urin yang asam, kristal asam urat akan mengendap
dan terbentuk batu.
Gout
dapat merusak ginjal, sehingga pembuangan asam urat akan bertambah buruk.
Gangguan ginjal akut gout biasanya sebagai hasil dari penghancuran yang
berlebihan dari sel ganas saat kemoterapi tumor. Penghambatan aliran urin yang
terjadi akibat pengendapan asam urat pada duktus koledokus dan ureter dapat
menyebabkan gagal ginjal akut. Penumpukan jangka panjang dari kristal pada
ginjal dapat menyebabkan gangguan ginjal kronik.
Pengobatan Radang Sendi akibat asam urat (Gouty
arthitis)
Tujuan utama panatalaksanaan penyakit gout adalah menghentikan nyeri pada serangan akut, mencegah kekambuhan, dan mencegah komplikasi akibat deposisi kristal urat pada sendi, ginjal, atau bagian tubuh lain. Sedangkan, pada pasien dengan hiperurisemia asimtomatis tidak diperlukan terapi farmakologis. Pengurangan hiperurisemia diperlukan untuk mencegah perkembangan akut gout pada pasien dengan risiko tinggi.
Pengaturan pola makan dan perubahan gaya hidup termasuk penurunan berat badan, pembatasan minuman alkohol, makanan tinggi purin, dan pengawasan hiperlipidemia dan hipertensi dapat menurunkan kadar serum asam urat walau tanpa terapi obat-obatan.
Berkonsultasilah dengan dokter anda tentang rencana pengobatan yang akan ia lakukan secara lengkap. Hindari penggunaan “jamu” kemasan yang tidak jelas, karena telah banyak bukti kecurangan produsen jamu yang justru merugikan konsumen.
Tujuan utama panatalaksanaan penyakit gout adalah menghentikan nyeri pada serangan akut, mencegah kekambuhan, dan mencegah komplikasi akibat deposisi kristal urat pada sendi, ginjal, atau bagian tubuh lain. Sedangkan, pada pasien dengan hiperurisemia asimtomatis tidak diperlukan terapi farmakologis. Pengurangan hiperurisemia diperlukan untuk mencegah perkembangan akut gout pada pasien dengan risiko tinggi.
Pengaturan pola makan dan perubahan gaya hidup termasuk penurunan berat badan, pembatasan minuman alkohol, makanan tinggi purin, dan pengawasan hiperlipidemia dan hipertensi dapat menurunkan kadar serum asam urat walau tanpa terapi obat-obatan.
Berkonsultasilah dengan dokter anda tentang rencana pengobatan yang akan ia lakukan secara lengkap. Hindari penggunaan “jamu” kemasan yang tidak jelas, karena telah banyak bukti kecurangan produsen jamu yang justru merugikan konsumen.
CIRI KLINIK.
Serangan
akut gout artritis dicirikan oleh rasa sakit yang hebat, bengkak, dan
inflamasi. Serangan awalnya pada daerah terbatas, terutama pada persendian
metatarsophalangeal pertama (podagra), dan lalu, menurut tingkat keseringan,
daerah pertemuan telapak kaki dan pergelangan kaki, pergelangan kaki, tumit,
lutut, pinggang, jari dan siku. Serangan biasanya terjadi malam hari ketika
pasien terbangun dari tidur dengan sakit yang hebat. Persendian yang terkena
membengkak, terasa hangat dan memerah. Demam dan leukositosis adalah biasa.
Serangan yang tidak diobati berlangsung selama 3-14 hari sebelum terjadi
penyembuhan secara spontan.
Meski
serangan akut gout artritis bisa terjadi tanpa sebab yang jelas, serangan bisa
dipicu oleh stress, trauma, menghirup alkohol, infeksi, operasi, penurunan
serum asam urat secara cepat dengan penggunaan agen penurun asam urat, dan
menggunakan obat yang diketahui menaikkan konsentrasi serum asam urat.
Diagnosis
Diagnosis definitif dicapai dengan
aspirasi cairan sinovial dari persendian yang terkena dan identifikasi kristal
intraselular dari mononatrium urat monohidrat pada leukosit cairan sinovial.
Ketika aspirasi persendian bukan
merupakan pilihan, diagnosis awal dari gout artritis akut bisa dibuat dengan
dasar kehadiran gejala dan simtom dan juga respon terhadap perawatan.
2.3. Penyebaran/Penularan
Asam urat merupakan penyakit non infeksi akibat prilaku
makanan. Penyakit asam urat tidak menular, akan tetapi tidak menutup
kemungkinan factor genetic atau keturunan dapat menyebabkan menderita penyakit
ini. Uniknya asam urat ini lebih
sering menyerang pria daripada wanita, dengan jumlah wanita yang sangat sedikit
dan biasanya menyerang wanita yang sudah memasuki masa monopouse. Hal ini
dikarenakan tingkat asam dalam tubuh pria berbanding lurus dengan bertambahnya
usia, sedangkan pada wanita tingkat asam ini baru akan naik drastis ketika
mereka sudah memasuki masa monopouse.
Untuk mengetahui kita menderita
asam urat atau tidak biasanya dilakukan dengan tes enzimatik dan tes biasa.
Biasanya serangkaian tes ini dapat kita lakukan di laboratorium di rumah sakit
atau yang bisa kita temui di sekitar kita.
Pada awalnya penyakit asam urat ini hanya menyerang
satu sendi saja, namun lama kelamaan bisa menjalar ke sendi yang lain. Sendi
yang paling sering terkena dampak dari asam urat ini adalah sendi pada pangkal
kaki ibu jari dan sekitar kaki. Serangan asam urat pun tidak dapat
diperkirakan, tiba-tiba dapat terjadi pagi hari lalu sembuh dan sore hari nyeri
sendi kembali terulang. Hal ini sangat menyiksa penderita, jika mereka tidak
cepat mengkonsumsi obat-obatan maka nyeri itu tidak akan hilang.
Faktor risiko yang
menyebabkan orang terserang penyakit asam urat adalah pola makan, kegemukan,
dan suku bangsa.Di dunia, suku bangsa yang paling tinggi prevalensinya pada
orang Maori di Australia. Prevalensi orang Maori terserang penyakit asam urat
tinggi sekali, sedangkan di Indonesia prevalensi tertinggi pada penduduk pantai
dan yang paling tinggi di daerah Manado-Minahasa karena kebiasaan atau pola
makan ikan dan mengonsumsi alkohol. Alkohol menyebabkan pembuangan asam urat
lewat urine itu ikut berkurang sehingga asam uratnya tetap bertahan di dalam
darah. Konsumsi ikan laut yang tinggi juga mengakibatkan asam urat.
Asam urat pun merupakan faktor risiko untuk penyakit jantung
koroner. Diduga kristal asam urat akan merusak endotel (lapisan bagian dalam
pembuluh darah) koroner. Karena itu, siapapun yang kadar asam uratnya tinggi
harus berupaya untuk menurunkannya agar kerusakan tidak merembet ke organ-organ
tubuh yang lain.
2.4. Cara Penanggulangan
Penyakit asam urat disebabkan
oleh menumpuknya kristal asam urat yang dihasilkan dari metabolisme zat purin.
Oleh karena itu, untuk mengurangi kadar asam urat, Anda harus mengurangi konsumsi makanan yang
banyak mengandung zat purin. Berikut
adalah contoh makanan yang menjadi pantangan bagi penderita penyakit asam urat:
·
Jeroan: ginjal, limpa, babat,
usus, hati, paru dan otak
·
Seafood: udang, cumi-cumi,
sotong, kerang, remis, tiram, kepiting, ikan teri, ikan sarden
·
Ekstrak daging seperti abon dan
dendeng
·
Makanan yang sudah dikalengkan
(contoh: kornet sapi, sarden)
·
Daging kambing, daging sapi,
daging kuda
·
Bebek, angsa dan kalkun
·
Kacang-kacangan: kacang kedelai
(termasuk hasil olahan seperti tempe, tauco, oncom, susu kedelai), kacang
tanah, kacang hijau, tauge, melinjo, emping
·
Sayuran: kembang kol, bayam,
asparagus, buncis, jamur kuping, daun singkong, daun pepaya, kangkung
·
Keju, telur, krim, es krim,
kaldu atau kuah daging yang kental
·
Buah-buahan tertentu seperti
durian, nanas dan air kelapa
·
Makanan yang digoreng atau
bersantan atau dimasak dengan menggunakan margarin/mentega
·
Makanan kaya protein dan lemak
Selain pantangan makanan di atas, penderita asam
urat juga harus banyak minum air
putih (terutama bagi mereka yang
mempunyai batu ginjal). Air putih akan membantu mengeluarkan kristal asam urat
dari dalam tubuh smelalui urine.
Kurangi konsumsi alkohol karena alkohol akan meningkatkan kadar asam laktat,
yang menyebabkan pembuangan asam urat lewat urine berkurang. Akibatnya, asam
urat tertahan dalam peredaran darah dan menumpuk di persendian. Hindari juga
minuman fermentasi seperti bir, wiski, anggur, tape dan tuak karena mengandung
senyawa alkohol.
Tips tambahan bagi penderita asam urat:
·
Konsumsi makanan yang
mengandung potasium tinggi seperti kentang, yogurt, dan pisang
·
Konsumsi buah yang banyak
mengandung vitamin C, seperti jeruk, pepaya dan strawberry
·
Contoh buah dan sayuran untuk
mengobati penyakit asam urat: buah naga, belimbing wuluh, jahe, labu kuning,
sawi hijau, sawi putih, serai dan tomat
·
Perbanyak konsumsi karbohidrat
kompleks seperti nasi, singkong, roti dan ubi
·
Kurangi konsumsi karbohidrat
sederhana jenis fruktosa seperti gula, permen, arum manis, gulali dan sirup
·
Jangan minum aspirin
·
Jangan bekerja terlalu keras /
kelelahan
·
Pada orang yang kegemukan
(obesitas), biasanya kadar asam urat cepat naik tapi pengeluaran sedikit, maka
sebaiknya turunkan berat badan dengan olahraga yang cukup
·
Sesuaikan asupan energi dengan
kebutuhan tubuh, berdasarkan tinggi dan berat badan.
2.5.
Pengobatan
2.5.1. Terapi
non farmakologi (tanpa menggunakan obat)
Terapi non farmakologis (tanpa
menggunakan obat) bagi penderita gout dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut :
1. Pengaturan diet
Pengaturan diet dilakukan dengan cara
membatasi makanan tinggi purin dan memilih makanan yang rendah purin. Berikut
penggolongan makanan berdasarkan kandungan purin:
a.
Golongan A: Makanan
yang mengandung purin tinggi (150-800 mg/100 gram makanan) adalah hati, ginjal,
otak, jantung, paru, lain-lain jeroan, udang, remis, kerang, sardin, herring,
ekstrak daging (abon, dendeng), ragi (tape), alkohol serta makanan dalam
kaleng.
b.
Golongan B: Makanan
yang mengandung purin sedang (50-150 mg/100 gram makanan) adalah ikan yang
tidak termasuk golongan A, daging sapi, kerang-kerangan, kacang-kacangan
kering, kembang kol, bayam, asparagus, buncis, jamur, daun singkong, daun
pepaya, kangkung.
c.
Golongan C: Makanan
yang mengandung purin lebih ringan (0-50 mg/100 gram makanan) adalah keju,
susu, telur, sayuran lain, buah-buahan.
Pengaturan diet sebaiknya segera
dilakukan bila kadar asam urat melebihi 7 mg/dl dengan tidak mengkonsumsi bahan
makanan golongan A dan membatasi diri untuk mengkonsmsi bahan makanan golongan
B.
2. Memperbanyak minum air putih
dapat membantu membuang purin yang ada dalam tubuh.
3.
Menghindari minuman beralkohol.
4.
Menurunkan berat badan bagi yang obesitas (kegemukan).
5. Banyak
istirahat dan menghindari bekerja terlalu berat.
2.5.2 Terapi
farmakologi (dengan menggunakan obat)
Terapi bagi penderita gout biasanya dibagi
menjadi 2 yaitu terapi pada serangan akut dan terapi hiperurisemia pada
serangan kronik. Terapi farmakologi (dengan obat) bagi penderita gout dapat
dilakukan dalam 3 tahapan, yaitu :
1. Mengatasi
nyeri saat terjadi serangan akut,
2. Mengurangi
kadar asam urat untuk mencegah terjadinya penimbunan kristal urat.
3. Terapi
pencegahan dengan menggunakan obat hipourisemik.
2.5.3.
Penggolongan
Obat Hiperuricemia
Adapun penggolongan obat-obat yang
digunakan untuk terapi penyakit gout yaitu :
1.
Nonstreoid Anti-inflammatory Drugs (NSAID)
NSAID merupakan terapi pilihan pertama
yang efektif untuk pasien yang mengalami serangan gout akut. Ada beberapa jenis
NSAID, namun tidak semua memiliki efektivitas dan keamanan yang baik untuk
terapi gout akut. Beberapa NSAID yang diindikasikan untuk mengatasi gout
arthritis akut dengan kejadian efek samping yang jarang terjadi yaitu:
a. Naproxen
Naproxen
merupakan NSAID turunan asam propionat yang berkhasiat antiinflamasi,
analgesik, dan antipiretik. Naproksen telah menjadi salah satu pilihan pertama
karena khasiatnya dan kejadian efek sampingnya yang jarang.
b. Natrium
Diklofenak
Merupakan
golongan NSAID turunan asam propionat yang memiliki cara kerja dan efek samping
yang sama dengan naproksen.
c. Piroxicam
Merupakan
golongan NSAID yang mempunyai aktifitas antiinflamasi, analgetik – antipiretik.
d. NSAID
selektif COX-2
Merupakan
golongan NSAID yang mempunyai tingkat keamanan saluran cerna atas lebih baik
dibanding NSAID non-selektif.
2. Colchicine
Colchicine efektif digunakan untuk serangan
gout akut. Bila dibandingkan dengan NSAID mula kerjanya (onset) lebih
lambat dan efek samping lebih sering dijumpai, sehingga tidak direkomendasikan
untuk terapi jangka panjang gout akut. Colchicine hanya digunakan selama saat
kritis untuk mencegah serangan gout.
Efek samping colchicines yang sering
terjadi adalah mual dan muntah, diare dan nyeri abdomen yang terjadi pada 80%
pasien. Komplikasi utama terapi ini adalah dehidrasi.
·
Kolkisine biasanya
diberikan oral 1 mg awalnya, diikuti 0,5 mg tiap 2 jam sampai simtom pada sendi
berkurang, pasien mengalami diare atau rasa tidak nyaman pada abdominal, atau
total dosis 8 mg telah diberikan. Sekitar 75-90% pasien dengan gout artritis
akut merespon baik terhadap kolkisin ketika perawatan dimulai dalam 24-48 jam
onset simtom pada sendi. Masalah utama sehubungan dengan kolkisin oral adalah
toksisitas saluran cerna pada 50-80% pasien.
·
Tingginya insiden
saluran cerna ini bisa diatasi dengan memberikan kolkisin secara intravena.
Dosis awal iv adalah 2 mg. Jika serangan tidak berkurang, dosis tambahan 1 mg
bisa diberikan pada jam ke-6 dan 12 sehingga total dosis 4 mg untuk serangan
spesifik. Kolkisin sebaiknya dilarutkan dalam 20 ml normal saline sebelum
pemberian untuk mengurangi sklerosis vena. Ekstravasasi lokal dari kolkisin iv
bisa menyebabkan inflamasi dan nekrosis dari jaringan di sekitarnya.
Kontraindikasi termasuk kelainan ginjal dan vena kecil yang sulit diinjeksi.
Kolkisin iv tidak boleh digunakan pada individu yang netropenik, mempunyai
kelainan ginjal yang parah (kliren kreatin <10 ml/menit), atau mengalami
insufisiensi hati dan ginjal.
·
Kolkisin harus
dihentikan dalam 7 hari setelah terapi oral atau iv untuk mengurangi resiko
toksisitas sumsum tulang. Dosis sebaiknya dikurangi 50% pada pasien dengan
kliren kreatin antara 10-50 ml/menit dan dibatasi sebanyak 2 mg pada mereka
yang menerima dosis pemeliharan kolkisin.
Kolkisin
·
Kolkisin yang diberikan
0,55-0,6 dua kali sehari bisa efektif untuk mencegah artritis berulang
pada pasien yang tidak terlihat memiliki tophi dan konsentrasi serum urat-nya
sedikit naik. Pasien yang merasakan onset serangan akut harus meningkatkan
dosis menjadi 1mg tiap 2 jam; umumnya serangan akan hilang setalah 1 atau 2 mg.
3. Kortikosteroid
Kortikosteroid sering digunakan untuk
menghilangkan gejala gout akut dan akan mengontrol serangan. Kortikosteroid ini
sangat berguna bagi pasien yang dikontra indikasikan terhadap golongan NSAID.
Jika goutnya monarticular, pemberian antra-articular yang paling efektif. Penggunaan
kortikosteroid dalam jangka panjang sering menimbulkan berbagai efek
samping seperti meningkatnya risiko infeksi, ulkus lambung/duodenum,
hiperglikemia, dan osteoporosis.
4. Uricosuric
• Probenesid dan sulfinpirazone meningkatkan
kliren ginjal untuk asam urat dengan menginhibit reabsorpsi tubular dari asam
urat. Terapi dengan urikosurik harus dimulai pada dosis kecil untuk menghindari
uriksuria dan kemungkinan pembentukan batu. Menjaga aliran urin yang cukup dan
alkalisasi urine dengan natrium bikarbonat atau larutan Shohl selama beberapa
hari pertama terapi urikosurik akan mengurnagi kemungkinan pembentukan batu
asam urat.
• Probenesid diberikan awal sebesar 250 mg dua
kali sehari selama 1-2 minggu, lalu 500 mg dua kali sehari selama 2 minggu.
Lalu, dosis harian ditingkatkan 500 mg tiap 1-2 minggu sampai hasil yang
diinginkan tercapai atau dosis total 2 g/hari telah tercapai.
• Dosis awal sulfinpirazone adalah 50 mg dua
kali sehari untuk 3-4 hari, lalu 100 mg dua kali sehari, tingkatkan dosis
harian 100 mg tiap minggu sampai tercapai dosis 800 mg/hari.
• Efek samping utama adalah iritasi saluran
cerna, kulit kemerahan dan hipersensitivitas, serangan gout artritis akut, dan
pembentukan batu. Obat-obat ini kontraindikasi pada pasien dengan kelainan
fungsi ginjal (kliren kreatin <50 ml.menit).
Obat ini memblok reabsorpsi tubular
dimana urat disaring sehingga mengurangi jumlah urat metabolik, mencegah
pembentukan benjolan baru dan memperkecil ukuran benjolan yang telah ada.
Uricosuris seperti probenesid dan sulfinpirazon dapat diberikan sebagai
pengganti allopurinol, namun probenesid tidak diindikasikan untuk gout yang
akut. Pembentukan kristal urat dalam urin bisa terjadi dengan urocisuric dan
penting untuk memastikan jumlah urin cukup yaitu 2000 ml atau lebih untuk
mencegah pengendapat kristal urat di saluran urin. Saat diberikan secara
kombinasi dengan colchicine, akan mengurangi frekuensi kekambuhan gout akut.
5. Allopurinol
Allopurinol merupakan penghambat xantin
oksidase yang bekerja menurunkan produksi asam urat dengan cara penghambatan
kerja enzim xantin oksidase yang memproduksi asam urat. Obat ini sangat
bermanfaat bagi pasien dengan gagal ginjal atau batu urat yang tidak dapat
diberikan urocisuric. Allopurinol juga memiliki efek positif dalam melawan
kolesterol “jahat” dalam tubuh. Sehingga, obat ini merupakan pilihan yang lebih
baik bagi pasien hiperurisemia yang juga menderita penyumbatan arteri koroner.
Biasanya obat ini diberikan sekali
sehari sebab metabolit aktif allopurinol waktu paruhnya panjang. Dosis awalnya
100 mg diberikan selama 1 minggu; kemudian dinaikkan jika kadar asam urat masih
tinggi. Kadar asam urat serum akan dicapai dengan dosis harian 200-300 mg.
Seringkali kombinasi allopurinol dengan uricosuric akan sangat membantu.
Allopurinol tidak dianjurkan untuk pengobatan hiperurisemia asimtomatik dan
gout yang aktif.
Allopurinol digunakan untuk mencegah
timbulnya serangan kembali penyakit gout untuk terapi jangka panjang dan tidak
dapat digunakan untuk meredakan serangan pada serangan akut. Efek samping yang
sering terjadi dari Allopurinol adalah hipersensitifitas atau alergi, gejala
yang terjadi berupa gejala kemerahan pada kulit. Bagi pasien yang mengalami
reaksi alergi yang demikian disarankan untuk segera menghentikan konsumsi
allopurinol sesegera mungkin.
TERAPI
PENCEGAHAN
Prinsip umum
·
Jika serangan pertama
gout artritis akut ringan dan segera merespon terhadap perawatan, konsentrasi
serum urat pasien hanya naik sedikit, dan ekskresi asam urat melalui urine
tidak berlebihan (<1000 mg/24 jam pada diet normal), maka perawatan profilaksis
bisa ditunda.
·
Jika pasien mendapat
serangan gout artritis yang parah, terjadi komplikasi litiasis asam urat,
serum asam urat naik (>10 mg/dl), atau ekskresi asam urat melalui urin
selama 24 jam > 1000 mg, maka perawatan profilaksis harus segera dilakukan setelah
serangan akut.
·
Terapi profilaksis juga
sesuai untuk pasien dengan serangan gout artritis yang sering (yaitu lebih dari
dua atau tiga per tahun) bahkan jika konsentrasi serum asam urat normal atau
sedikit naik.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Penyakit asam urat merupakan akibat
dari konsumzi zat purin secara berlebihan. Purin
diolah tubuh menjadi asam urat, tapi jika kadar asam urat berlebih, ginjal
tidak mampu mengeluarkan sehingga kristal asam urat menumpuk di persendian. Akibatnya
sendi terasa nyeri, bengkak dan meradang. Penyakit asam urat merupakan penyakit
nini infeksi yang tidak menular. Penyakit ini dapat di cegah dengan
mengkonsumsi makanan yang rendah purin, memperbanyak minum air putih dan rajin
berolahraga.
3.2. Saran
Sebaiknya penyakit asam urat harus
di cegah terlebih dulu, karena jika seseorang telah menderita penyakit asam
urat dapat menyebabkan resiko gagal ginjal.
DAFTAR PUSTAKA
·
rlian-ff07.web.unair.ac.id/artikel_detail-44983-a.
Semester 7 : Pharmacotherapy-GOUT DAN HIPERURISEMIA (Terjemahan Handbook Of
Pharmacotherapy Dipiro).html
·
Salah satu tanaman herbal di farmakologi adalah meniran. Stimuno untuk balita/anak dan dewasa ada kontraindikasi, yakni jangan (tidak boleh) diminum oleh wanita hamil, ibu menysusui, pasien dengan hipersensitivitas terhadap tanaman meniran (Phyllanthus niruri) dan pasien yang menderita penyakit autoimun.
BalasHapus