Formulation And Evaluation Of Floating Matrix Tablet Of Clarithromycin Using Different Grades Of HPMC

 International Journal of Pharmacy
Formulation And Evaluation Of Floating Matrix Tablet Of Clarithromycin Using Different Grades Of HPMC
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknologi Sediaan Kosmetik dan Sistem Penghantaran Obat Baru








Disusun Oleh       :
Nama          :   Randy Khardiansyah
NPM           :   21111092
Kelas           :   3 FA 2


SEKOLAH TINGGI FARMASI BANDUNG
2013
A.    Informasi Jurnal
ü  Nama Jurnal                            :  International Journal of Pharmacy and
   Pharmaceutical Sciences
ü  Judul Jurnal                             : Formulation and Evaluation Of Floating
  Matrix Tablet Of Clarithromycin Using
  Different Grades Of HPMC
ü  Volume                                   :  Volume 5, Issue 3
ü  Tahun Jurnal                            :  2013
ü  Nama Penulis                           : 
1.   William Arputha Sundar
2.   Vijayaragavan C
3.   Dharani Purohit
ü  Institusi Penulis                        :
Department of Pharmaceutics, Sankaralingam Bhuvaneswari College of Pharmacy, Anaikuttam Sivakasi 626130, India
ü  Korespondensi                                    :    aswilliamas@gmail.com
ü  Sumber dana penelitian                       :
1.      Clarithromycin diperoleh sebagai sampel hadiah dari Alembic Limited
2.      Natrium Bikarbonat diperoleh dari Panmy Speciality chemicals
3.      HPMC K15M Magnesium stearate, Laktosa dan Talk diperoleh dari Loba chemicals Pvt Ltd
4.      Isopropil alkohol dan Potassium hidrogen orto fosfat (anhidrat) diperoleh dari S.D fine chemicals Pvt. Ltd
5.      Sodium hidroksida dan Potassium klorida diperoleh dari Reachem laboratory chemicals Pvt. Ltd

B.     Tujuan penulis melakukan penelitian
Tablet floating matriks dirancang untuk memperpanjang waktu tinggal di lambung setelah pemberian oral, pada lokasi tertentu dan mengendalikan pelepasan obat sangat berguna untuk mencapai kadar plasma terkendali serta meningkatkan bioavailabilitas. Klaritromisin adalah salah satu agen yang terbaik sebagai antibakteri terhadap bakteri gram negatif. Dengan tujuan ini, bentuk sediaan floating mengandung Clarithromisin sebagai obat dirancang untuk pengobatan Helicobacter pylori.

C.     Metode dalam penulisan
Tujuh formulasi tablet floating clarithromycin yang menggunakan bahan-bahan yang diberikan berbeda konsentrasi polimer yang digunakan untuk menyiapkan tablet floating clarithromycin dengan metode granulasi basah.

D.    Hasil Penelitian
Campuran bahan yang telah dilumasi, dievaluasi untuk parameter kerapatan seperti kerapatan curah, kerapatan mampat indeks kompresibilitas dan Rasio Hausner telah dihitung untuk memperkirakan sifat aliran. Tablet terkompresi ditandai dengan sifat fisik mereka. Rata-rata bobot tablet ditentukan dari 20 tablet. Kekerasan tablet diuji dengan Monsato Tablet Hardness Tester. Kerapuhan tablet ditentukan oleh Roche Friabilator. Kerapuhan tablet dihitung sebagai persentase penurunan berat dari 20 tablet setelah 100 rotasi.
Penelitian laju disolusi dilakukan untuk mengevaluasi karakteristik klaritromisin dari tablet floating dengan tujuh formulasi dan untuk mengkarakterisasi dan menentukan formulasi optimal antara mereka. Pelepasan obat dari tujuh formulasi dibandingkan satu sama lain. Hasilnya tertera pada Tabel. Studi disolusi semua formulasi ditemukan F1-63,7%,F2-55,1%, F3-53,1%, F4-65%, F5-44.53%, F6-69.70%, F7-53.00%. Dari semua formulasi, formulasi F5 menunjukkan keterlambatan dalam pelepasan obat yang lebih baik bila dibandingkan dengan formulasi enam lainnya.


S. no
Time of sampling (hours)
Percentage of drug release (%)
F1
F2
F3
F4
F5
F6
F7
1
1
27,00
18,10
5,60
15,14
12,38
14,10
27,30
2
2
33,80
24,60
12,50
22,15
16,88
20,10
32,40
3
3
38,10
30,50
19,05
30,01
22,50
31,00
37,70
4
4
42,10
35,00
23,50
41,09
27,00
43,20
41,00
5
5
45,00
40,10
29,20
48,08
31,31
49,10
42,10
6
6
50,60
45,90
39,40
54,20
34,88
55,10
45,00
7
7
56,30
51,80
44,80
60,00
40,49
63,70
47,10
8
8
60,00
52,00
48,00
62,69
41,50
65,10
49,13
9
9
61,10
53,70
51,10
64,92
43,51
68,10
51,01
10
10
63,70
55,10
53,00
65,21
44,53
69,70
53,00





E.     Kesimpulan Penelitian

Tablet floating matriks Clarithromycin dengan metode granulasi basah disiapkan, disusun parameter sebelum kompresi dan setelah kompresi dievaluasi dan pengoptimalan formulasi berhasil diperoleh. Telah ada sejumlah sistem rilis obat floating untuk berbagai obat yang diteliti untuk meningkatkan ketersediaan hayati dan evaluasi klinis, umumnya menunjukkan perbaikan dalam pengobatan dengan diperpanjang dalam bentuk dosis rilis. Dalam penelitian ini, tablet floating clarithromycin berusaha dan menunjukkan hasil yang menggembirakan. Oleh karena itu penyempurnaan lebih lnjut dalam formulasi dapat dicoba. Usaha semacam itu akan berguna untuk dimasukkan ke dalam pasar untuk masa depan.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analgetik, Antipiretik, AntiInflamasi

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Obat-obat analgesik antipiretik serta obat anti-inflamasi nonsteroid (AINS) merupakan suatu kelompok obat yang heterogen, bahkan beberapa obat sangat berbeda secara kimia. Walaupun demikian obat-obat ini ternyata memeliki  banyak persamaan dalam efek terapi maupun efek samping. Protip obat gologan ini adalah aspirin, karena itu obat golongan ini sering disebut juga sebagai obat mirip aspirin Sifat dasar obat antiinflamasi non-steroid. Golongan  obat ini menghambat enzim siklooksigenase sehingga konversi asam arakidonat menjadfi PGG2 terganggu. Setiap obat menghambat siklooksigenase dengan cara yang berbeda. Khusus parasetamol, hambatan biosintesis PG hanya terjadi bila lingkungannya rendah kadar peroksid seperti di hipotalamus. Lokasi inflamasi biasanya mengandung banyak peroksid yang dihasilkan oleh leukosit. Ini menjelaskan mengapa efek antiinflamasi parasetamol praktis tidak ada. Obat merupakan bahan kimia yang memungkinkan terjadinya
Baca selengkapnya

Sistem Endokrin

I. Tujuan Percobaan - Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan peranan sistem endokrin dalam menjaga homeostasis tubuh dan dapat menjelaskan mekanisme kerja isulin dalam menurunkan kadar gula darah. II. Teori Dasar Di dalam tubuh kita terdapat 2 sistem yang bertanggug jawab terhadap pengaruturan lingkugan internal. Penghantaran informasi yang cepat dan terarah diatur oleh sistem saraf. Sedangkan pengaturan fugsi sel secara global dan pengaturan yag berlagsung lebih lama berada di bawah tanggung jawab sistem endokrin melalui penghatar informasi kimiawi yang dikenal dengan istilah hormon. Pengaturan oleh hormon sering berlangsung melalui reaksi-reaksi yang diperantarai oleh hormon lain melalui suatu rangkaian 3 tingkat yang melibatkan hormon pembebas, hormon kedua dan hormon efektor. Rangkaian ini di atur oleh sistem hipotalamus hipofisis. Ada pula pembebasan hormon yang tidak melibatkan sistem tersebut. Dalam hal ini, pembebasan hormon dis
Baca selengkapnya

PELAYANAN FARMASI KLINIK (PERMENKES 72 2016)

A.    Pelayanan Farmasi Klinik Pelayanan  farmasi  klinik  merupakan  pelayanan  langsung  yang diberikan   Apoteker   kepada   pasien   dalam   rangka   meningkatkan outcome  terapi  dan  meminimalkan  risiko  terjadinya  efek  samping karena   Obat,   untuk   tujuan   keselamatan   pasien     ( patient  safety ) sehingga kualitas hidup pasien ( quality of life ) terjamin. Pelayanan farmasi klinik yang dilakukan meliputi: 1.     pengkajian dan pelayanan Resep; 2.     penelusuran riwayat penggunaan Obat; 3.     rekonsiliasi Obat; 4.     Pelayanan Informasi Obat (PIO); 5.     konseling; 6.     visite; 7.     Pemantauan Terapi Obat (PTO); 8.     Monitoring Efek Samping Obat (MESO); 9.     Evaluasi Penggunaan Obat (EPO); 10.   dispensing sediaan steril; dan 11.   Pemantauan Kadar Obat dalam Darah (PKOD); 1.     Pengkajian dan Pelayanan Resep Pengkajian   Resep  dilakukan   untuk   menganalisa   adanya masalah   terkait   Obat,   bila   ditem
Baca selengkapnya